Mengingat banyaknya air yang masuk tubuh Anda dan orang-orang tercinta Anda setiap hari, Anda harus cermat menyeleksi air yang baik. Dr. Budi Haryanto PhD., Msc., MSPH – Ketua Departemen Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia menjelaskan, air minum yang sehat dan layak untuk dikonsumsi harus lolos uji laboratorium dan memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Memiliki pH antara 6-7. Mengukur batas pH suatu larutan dapat menggunakan pH paper.
Uji bakteriologis. Dengan menggunakan mikroskop Anda dapat mengetahui keberadaan mikroorganisme, parasit, virus, maupun bakteri dalam air. Indikator umumnya adalah bakteri coli. Jika air telah tercemar bakteri ini, besar kemungkinan terdapat pula bakteri patogen (beracun) lainnya pada air tersebut.
Tes kimia. Fungsinya untuk mengukur kandungan senyawa kimia ataupun logam berat yang terkandung pada air. Biasanya pengujian memakai alat HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Dengan alat ini kandungan senyawa kimia berbahaya seperti arsen, mercury, timbal, dan kadmium akan terdeteksi.
Total Dissolved Solid (TDS). TDS meter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui jumlah total partikel yang ada dalam setiap mililiter air. “Air mineral yang layak konsumsi mempunyai syarat maksimum nilai TDS= 500, sementara untuk air demineral seperti air reverse osmosis dan air destilasi diharuskan memiliki batas maksimal nilai TDS=10,” ujar Ferry Suherman, SE dari Amidis.
Leave A Comment